MENU TAB

27 Des 2013

Hijab Penuntun Jalan Kebaikan

Aku mulai memakai jilbab awal tahun 2009, tepatnya saat tepatnya saat memasuki SMA. Sebelumnya tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk berhijab. Karena keluargaku memang bukan dari keluarga islami yang terbiasa berhijab, melainkan keluarga Jawa yang masih kental. Aku pun sekolah sampai tingkat SMP tidak berhijab. Selain itu aku selalu membuat hiasan dengan rambutku. Rambutku yang lurus, hitam, serta lebat membuatku ingin memperindahnya. Sejak kecil ibuku selalu menata rambutku sebelum berangkat sekolah. Entah berapa lama kegiatan itu terjadi. Kebiasaan itu membuat diriku sangat menyukai aksesoris yang menghiasi rambut. Sehingga tak heran jika aku tak pernah berfikir untuk menutupi rambut indahku ini dengan jilbab. Jika memakai jilbab pasti tak bisa memakai aksesoris. Itulah pikiranku saat itu.
Entah hal apa yang membuat aku berhijab, niat ikhlas kah aku? Atau hanya ingin meniru teman-temanku. Saat itu memang aku memiliki niat berhijab agar bisa berubah menjadi lebih baik, tapi di sisi lain aku juga meniru teman-temanku. Sehingga yang terjadi aku hanya berhijab saat pergi ke sekolah saja, tapi apabila pergi ke luar masih tidak berhijab.
Tak terasa sudah tiga tahun aku berhijab. Tentunya dengan begitu banyak cobaan serta rayuan yang kudapat. Dengan memakai jilbab, hatiku merasa lebih tentram dan nyaman. Perilaku juga lebih terarah sejak berhijab. Aku lebih berhati-hati dalam berperilaku. Karena aku malu pada diri sendiri, jika berhijab tetapi perilakunya tidak baik. Selain itu, aku juga lebih mendekatkan diri kepada Allah sang pencipta daripada sebelum berhijab. Hijab memberi kebaikan pada diriku.
Mulai saat ini aku berkeyakinan bahwa jilbab bukanlah penghalang untuk tetap berprestasi. Aku selalu berhijab saat keluar rumah, tak seperti dulu. Aku pun masih bisa berekspresi dengan hijabku, dengan model yang lucu-lucu gayaku masih tetap stylish. Dengan niat serta keikhlasan yang mendalam untuk bisa menjadi yang lebih baik, hijab akan selalu mengantarkan ke jalan kebaikan.



Dewi Retno Ambarwati Kudus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar