27 Des 2013
Dorongan Yang Membuatku Mengenakan Jilbab
Jilbab, satu kata yang selalu terngiang di telingaku, berdesing bagaikan peluru yang menembus pikiranku hingga larut dalam sanubariku, membuatku menjadi gelisah siang dan malam, hanya untuk memikirkan satu kata saja yaitu “jilbab”. Hal ini kualami saat masih duduk di Sekolah Menengah Pertama, di Jogyakarta.
Setiap melihat teman-teman wanita sebayaku yang berjilbab, suara-suara itu seketika bergemuruh di dalam diriku. Ada rasa senang, bahagia bila melihat mereka berjilbab, namun ternyata ada juga rasa iri dan cemburu melihat mereka bisa berjilbab dengan hati yang senang. Saya juga ingin bisa seperti mereka, yang mengenakan jilbab kemanapun mereka berada. Menutupi aurat mereka dari pandangan dunia, namun membuat mereka menjadi begitu mulia dalam pandangan Ilahi. Sungguh, dalam hati saya pun ingin seperti mereka, bercanda ria dalam balutan jilbab yang menghiasi seluruh tubuhku.
Namun keinginan untuk berjilbab hanya terpendam dalam hatiku selama tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama. Kekaguman yang kurasakan hanyalah sebatas kekaguman belaka, tak ada keberanian untuk melakukan tindakan apapun agar saya bisa segera berjilbab. Meskipun saya berasal dari keluarga muslim, namun kedua orangtuaku tidak mendidikku secara keras dan kaku dalam menjalankan syariah agama Islam. Mereka hanya memberikan suri tauladan saja, namun membebaskanku untuk menentukan sendiri pilihan yang akan saya ambil dalam kehidupan sebagai seorang muslimah.
Selepas SMP, saya melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah Jogyakarta, yang salah satu aturan sekolah itu adalah mewajibkan bagi siswi-siswinya untuk mengenakan jilbab ketika berada dalam ruang lingkup sekolah. Dan memang aturan itulah yang membuatku tertarik untuk masuk ke sekolah tersebut. Suara-suara yang mendesing bagaikan peluru senantiasa mengusik kesadaranku tentang jilbab, dan saya membutuhkan suatu dorongan ekstra kuat agar saya bisa mewujudkan keinginanku untuk berjilbab. Salah satu caranya adalah dengan memasuki sekolah yang memiliki peraturan mengenakan jilbab untuk para siswinya, maka sayapun memilih SMA Muhammadiyah I Jogyakarta. Alhamdulillah, sejak saat itu sayapun mengenakan jilbab hingga saya menikah sampai sekarang.
Wieka Wintari Banjarbaru
Tags
diskon,
gamis,
gamis elegan,
gratis gamis,
gratis hijab,
grosir,
grosir busana muslim,
hijab,
kontes,
kontes menulis,
lomba menulis,
maxi murah,
murah,
nakal,
olshop,
penipuan,
reseller,
retail
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Eh, mbak Wika alumni MUHI ya?
BalasHapusKalau dari situ, insyaalloh yang biasanya nggak berjilbab, di rumah pun pasti akhirnya berjilbab.
Jazaakillah khoiron.
Salam tuk keluarga di Banjarbaru.
Waahh... bener banget. Kadang kita perlu faktor penguat ya karena niat aja kurang rasanya buat memicu. Barakallah mbak.
BalasHapusyang pasti semua berawal dari niat tulus ya~ ;)
BalasHapusAlhamdulilah sudah berhijab ya mbak :), saya belum *mohon doakan*
BalasHapusPake jilbab itu yang bisa karena terbiasa walaupun awalnya terpaksa. hehe coba-coba nge-rhyme. Tapi memang ya kalo udah pake dan udah nyaman jadi malah gak mau lepas sama sekali, eh memang harusnya jangan dilepas deng. hehe barakallah ya mbaaak :)
BalasHapusalhamdulillah..barokalloh mbk^^
BalasHapussalam kenal
alhamdulillah istiqomah sist,,,
BalasHapusWanita nampak lebuh anggun mengenakan jilbab :)
BalasHapusAssalaamu'alaikum wr.wb, mbak Wieka.....
BalasHapusAlhamdulillah, semoga terusn istiqamah dan menjadi muslimah sejati dalam menutup aurat agar terjaga diri juga suami dari hal yang dimurkai Allah SWT. Itulah namanya hidayah Allah buat mereka yang terpilih dengan merasa senang untuk menutup aurat.
Memang bener mbak, banyak ibu bapa yang tidak keras dalam mendidik anak untuk menuruti ajaran Islam dengan cara yang diperintah Allah SWT.
Mudahan sahaja mbak tidak mengulangi hal yan sama dalam mendidik anak sendiri di kemudian hari. Apa yang berlaku kepada kita seharusnya jadi pengajaran yang sangat besar ertinya untuk kesinambungan generasi dan agama Islam yang suci.
Semoga Allah SWT selalu merahmati mbak Wieka dan mas Hariyanto. Aamiin. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD
jilbab selain menutup aurat juga membuat wanita lebih cantik
BalasHapusWanita cantik dengan berjilbab...
BalasHapusKalau saya memang dari kecil suka perempuan berjilbab, anggun dan cantik.
BalasHapusSalam
Edi padmono
Aku mulai pake jilbab waktu SMA kelas 2. sempat juga mengalami konflik batin sebelum memutuskan berjibab.
BalasHapusSemoga tetap istiqomah ya kita, aamiin
semoga yang belum berjilbab... segera mengenakannya ya Bu...
BalasHapusAlhamdulillah, smg yg lain bisa ngikut! dan smg bisa konsisten/istiqomah, Aamiin..!
BalasHapusAlhamdulillah, menuju yg lebih baik :)
BalasHapusmampir ya http://nandarious.com
Alhamdulillah, menuju yg lebih baik :)
BalasHapusmampir ya http://nandarious.com
ALhamdulillah bisa berjilbab ... moga2 istiqomah ya mbak :)
BalasHapusAsalamualaikum
BalasHapusDengan jilbab wanita lebih anggun mba
Trims visitnya
subhanallah.. hemat hebat wanita itu emakai jilbab :)
BalasHapusPingin mudah masuk surga...memakai jibab salah satunya cara ^^
BalasHapusblogwalking mbak :P
BalasHapuswah... keep istiqamah mba :)
BalasHapus