MENU TAB

26 Des 2013

Banyak Pertimbangan Berhijab Pertama Kali

Dulu saya bukanlah remaja muslimah yang benar benar menjaga penampilan, belum mengenakan hijab dan pakaian penutup aurat lainnya. Saya tahu, dan saya pun mengerti batasan-batasan aurat wanita, tapi jika saya berhijab, dengan otomatis seluruh pakaian pendek saya tidak berguna lagi, dan sayapun harus memiliki pakaian yang menutupi lengan dan kaki saya secara keseluruhan, maksud saya pakaian dengan bahan yang menyelimuti kulit saya sampai pergelangan tangan dan kaki. 
Entahlah, terlalu banyaknya pertimbangan untuk melakukan perubahan sikap yang lebih baik ini, yaa diantaranya yang sering saya pikirkan jika saya berhijab adalah model pakaiannya, anggapan teman-teman saya, cara memakainya, dan karena saya tinggal di daerah pesisir pantai tentu saja suhu udara disini sangat panas dibandingkan daerah dataran tinggi lainnya. Yang benar-benar saya pikirkan jika berhijab, pakaian mana yang harus saya pakai? Pakaian saya hampir seluruhnya berlengan pendek, hanya beberapa saja pakaian yang berlengan panjang, apakah saya harus membeli dan mengumpulkan pakaian untuk merubah penampilan saya? Jika saya mengenakan lengan panjangpun itu menggunakan jaket atau sweater, dan harus kalian bayangkan pula jika saya mengenakan jeans, kaos pendek, jaket, dan jilbab secara bersamaan itu rasanyaaa, oohh gerah sekali! 
Dan keinginan berubah dalam diri saya didukung oleh ibunda tercintaku, oleh karena itu mulailah saya mencari-cari pakaian panjang untuk seusiaku dan banyak pula pakaian ibu saat muda yang berlengan panjang dan saya pun suka dengan modelnya, yaa bisa dibilang tidak terlalu kuno ataupun ketinggalan jaman. Dan saat pertama saya mengenakan hijab, kurang lebih butuh waktu 15 menit untuk memakainya dengan rapih, tapi sekarang dengan waktu beberapa menit saja sudah siap  dan sayapun benar-benar lebih percaya diri saat berjalan dengan ibuku dan kamipun seperti “wanita kembar” banyak yang menyebutnya seperti itu. Dengan berubahnya penampilan, sikap sayapun menjadi lebih dewasa, itu pujian dari ibu

kiriman Deysi Rizky Al Fharizy Lohbener Indramayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar