MENU TAB

27 Des 2013

Me vs Jilbab

Masih sangat kuingat hingga sekarang, sore itu aku pulang kampung karena hari libur dan tidak ada kegiatan di asrama. Sore hari ketika aku sudah ada di rumah, seusai mandi dan kubuka handphoneku seorang teman smp mengirim pesan basa basi padaku.
“Fa, aku tadi liat kamu loh.. kamu pulang yaa?”
“Nah, tu tau? Emang liat aku dimana?” jawabku asal saja.
“Tadi pas lagi jalan habis turun dari bis”
“Oooh..”
“Kamu cantikan nggak pake kerudung :D”
Ya Allah, saat itu hatiku langsung mencelos, bayangkan saja aku yang belum ada dua bulan berkerudung sudah dibilang kayak begitu.
“Tapi kan cantik hatinyaa” balasku.
***
Kini aku tidak lagi mengenakan seragam putih abu-abu panjangku. Ya, aku kini sudah bertransformasi menjadi seorang mahasiswa.
Suatu hari percakapan ini benar-benar terjadi...
“Aku liat mbak-mbak pake jilbab gede kok kayaknya bagus yaa, anggun banget” kataku.
“Eh, iya aku juga mikir gitu. Tapi kalo mau pake jilbab gede kok rada gimana ya..” kata temanku.
“Haha, iya sama..”
Aku sudah menggunakan jilbab paris yang didobeli pada masa awal kuliah. Namun itupun jilbabnya masih kecil. Hingga suatu saat aku disibukkan oleh kegiatan kampus yang banyak dan menuntutku untuk selalu cepat sehingga aku melepas dobelan itu. Hehe... Soalnya rempong juga sih pake dobelan...
Dan entah apa dan dari mana, sepertinya Allah memberikan hidayah-Nya padaku. Suatu hari sebelum berangkat kuliah, terpikir olehku mengapa aku tidak mengambil kebaikan dari berjilbab dobel ini? Pasti aku akan mendapat sesuatu yang lebih, yang paling pasti adalah sesuatu yang lebih baik. Dan benar saja, meskipun agak rempong tapi mulai hari itu aku mengenakan dobelan jilbab, hingga hari ini.
Satu lagi, jilbabku sudah sedikit lebih lebar sekarang, awalnya sih karena mix and match baju, tapi lama-lama ngerasa butuh. Risih kalau pundaknya kelihatan :)
***
Alhamdulillah, sekarang aku mengerti, semua itu butuh aksi bukan hanya teori...



Shifatul Latiefah Depok Sleman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar