MENU TAB

26 Des 2013

Karena Berhijab Bukanlah Pilihan-

Banyak orang bilang, bahwa hidup adalah pilihan dan pilihan pun berada pada dirimu sendiri. Ya! Aku sangat setuju dengan kalimat itu. Karena itulah, aku mencoba untuk memilih apa yang benar-benar akan kupilih.

Aku memilih untuk berhijab ketika itu. Mengenakannya ketika masuk di kelas SMP. Walau aku masuk SMP Negeri. Aku yakin, bahwa itu bukanlah sebuah halangan untuk menutupi apa yang aku pilih ini. Aku mencoba untuk menjadi diriku sendiri. Karena aku tahu, akan ada banyak hal yang tidak bisa kita prediksi nantinya.

Kata banyak muslimah yang berhijab, berhijab itu kebutuhan dan hijab itu yang akan menjaga kita setiap kita melangkahkan kaki. Tapi jujur, aku tak percaya. Aku merasa, kalau berhijab itu perlu usaha yang berat. Kita butuh bersikap baik baru boleh berhijab. Karena akan sama saja posisinya dengan wanita yang bersikap jelek dan tak berhijab dengan wanita yang berhijab tapi sikapnya? Sama jeleknya.

"Buat apa sih pakai hijab? Kalau sikap kamu juga sama buruknya dengan yang tidak mengenakannya?", begitulah yang dikatakan oleh orang-orang di sekitarku sebelum aku mengenakan hijab. Terutama kakakku.

Ya, aku mengaggap bahwa hijab adalah suatu hal yang suci yang tak pantas untuk dikenakan oleh wanita yang bertingkah buruk. Tapi karena tekadku untuk mengenakannya di SMP Negeri, aku mencoba berhijab. Rasanya seperti “Hidupmu dimulai dari sini”

Pertama mengenakannya di SMP Negeri. Teman-temanku yang baru begitu bingung melihatku. Mereka melihatku, begitu teliti. Tak hanya melihat, bahkan menatapku dengan tajam. Seakan-akan bingung dengan pakaianku ini.

Tapi setelah beberapa lama mengenakannya, aku merasakan hal yang begitu indah. Rasanya seperti aku melihat sebuah perbedaan. Aku belajar dari banyak teman yang tidak mengenakan hijabnya. Bahwa mereka lebih sering digoda oleh temanku yang laki-laki. Karena itulah… Aku merasa bahwa menganakan hijab adalah sebuah kebutuhan. Bukan sebuah pilihan. Aku sekarang percaya, bahwa mengenakan hijab akan melindungi kita setiap kita melangkahkan kaki.

kiriman Indah Fatmawati Jakarta Selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar