MENU TAB

26 Des 2013

Jilbab Penutup Aurat & Pembuka Hatiku

Waktu aku SMP jarang sekali anak yang memakai jilbab, tepatnya di tahun 1999 awal aku duduk di bagku SMP pertama kali. Keputusanku sudah bulat untuk memakai jilbab, dari duduk di bagku SDN aku sudah ingin sekali memakai jilbab. Kalau bermain atau keluar rumah rambutku tidak luput dari jilbab. Sempat aku dilarang ortu karena aku dari keluarga awam agama “disuruh ke warung aja pake kudung, g usa pake cepetan sana” kata ibu. Tapi aku tetap aja pake jilbab karena sudah terbiasa kalau keluar pake jilbab. 

Di sekolah SMP ku hanya 3 anak yang pakai jilbab, dalam satu ruang kelas hanya aku sendiri yang memakai jilbab, tapi tak mengapa toh aku menikmatinya. Kadang ada beban tersendiri di hati aku belum paham agama sampai duduk di bangku ini. Kadang hatiku menjerit “Ya Allah berikanlah jalan untuk menuju pintu dan ridhomu, aku ingin sekali bisa mengaji dan tahu agamamu”. Walaupun aku terlahir sudah beragama islam tapi hanyaku sandang sebagai status sosial saja. Ujian yang ku hadapi dalam memakai jilbab selalu ada saja. 

Singkat cerita alhamdulillah SMA dan duduk di bagku kuliah pun aku istiqomah memakai jilbab. Sekarang aku sudah mempunyai keluarga kecil, aku dikaruniai anak pertama putri cantik semoga kelak dia menjadi anak yang solekha dan mencontoh mamanya yang selalu menutup auratnya amin. 


kiriman Sri Handayani kab. Pekalongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar