Barhijab merupakan kewajiban setiap muslim, untuk menutup aurat. Sejak lahir berada di lingkungan yang berhijab, namun tidak pernah ada keinginan untuk berhijab. Ketika Sekolah Dasar, aku dihadapkan dengan sebuah realita bahwa telah menginjak baligh. Semua menjadi berubah, tampil cantik dan menawan dengan uraian rambut dibalut dengan busana berubah menjadi tertutup. Hanya jari-jari tangan dan kaki serta wajah yang terlihat.
Pertamakali berhijab ketika aku duduk Sekolah Dasar kelas 3. Memulai berhijab saat aku berpergian jauh,awalnya memang terasa malu. Namun ketika berada di tempat yang banyak kaum adam, timbul rasa terlindungi dan dihormati kaum adam. Hati aku semakin mantap untuk menutup aurat. Aku juga mencoba untuk berhijab saat berada di rumah. Rasa nyaman dan terlindungi membalut menjadi satu. Selalu ingat bahwa aku telah baligh, suka tidak suka aku harus menutup aurat .Perkataan bapak aku yang tidak pernah aku lupakan “Jika kamu ingin selamat di dunia dan akhirat, mulailah dari hal yang kecil. Contohnya menutupi aurat dimanapun kamu berada”. Perkataan itulah yang mengetuk dan memantapkan hati aku untuk menutupi aurat. Aku takut tidak maksimal berbuat baik di dunia, setidaknya di dunia mengurangi jumlah maksiat.
Berhijab dengan sangat sederhana merupakan awal perubahan. Busana panjang menutup aurat membalut tubuh, perbedaan warna yang sangat mencolok menjadikan kenangan yang sulit untuk dilupakan. Tertawa dan malu jika harus mengenang. Namun seiring berkembangnya zaman, perlahan mengenal gaya berbusana yang masih islami. Semakin menyemangati aku untuk selalu tampil cantik dengan berhijab.
Ketika berhijab banyak orang menghujat, dengan perkataan yang tidak menyenangkan. Usia 9 tahun yang cukup terbilang belia, harus menerima tumpahan kata-kata yang cukup menguras pikiran. Namun perkataan itu hanyalah menjadi sebuah batu kerikil perjalanan aku untuk menuju surga Allah. Usia 9 tahun tidak banyak yang aku ketahui,perlahan demi perlahan hati ini semakin yakin dan kuat untuk berhijab.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Ata Sulfiani Pamekasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar